TRENGGALEK - Capaian makro ekonomi dan hasil pembangunan bidang sosial tahun 2020 kabupaten Trenggalek, menurut Wahyudi Ketua Fraksi Partai Golkar dalam pandangan umum Fraksi, banyak mengalami penurunan akibat darurat kesehatan Covid 19.
Menanggapi hal tersebut Bupati Moch Nur Arifin mengatakan, salah satu langkah yang diambil pemkab Trenggalek untuk pemulihan ekonomi akibat Covid 19 salah satunya dengan, mengurangi rencana belanja yang bukan prioritas dalam APBD, utamanya belanja rapat dan perjalanan dinas, (16/6/2020).
" Selanjutnya penjaminan ketersediaan kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat kabupaten Trenggalek berupa kartu penyangga ekonomi ( sembako dan E - money) sebanyak 5000 kartu ,'' Jelasnya.
Masih menurut Gus Ipin sapaan akrabnya, pemerintah memberikan bantuan langsung tunai kepada penduduk Kabupaten Trenggalek, baik yang bekerja atau sedang belajar, yang tidak mudik ke Kampung halaman sebesar Rp 600.000, per bulan, dalam jangka waktu tiga bulan.
" Bekerja sama dengan Lembaga Keuangan (perbankan) untuk relaksasi pinjaman (penundaan angsuran) kepada UMKM yang terdampak. "ungkapnya.
Ditambahkanya optimalisasi UMKM (home industri) yang tidak terdampak Covid 19 seperti pembuatan masker dari kain, pembuatan desinfektan, dan hand sanitizer. Juga mengoptimalkan dana CSR /Baznas untuk pelaku usaha yang terdampak Covid 19.
Lebih lanjut kata bupati termuda ini, APBD harus tetap mampu menjadi salah satu instrumen teknis mengatasi darurat kesehatan, dengan menyediakan dukungan pendanaan untuk belanja kesehatan penanganan Covid 19, dan belanja prioritas lainya yang cukup.
Dukungan tersebut bersumber dari 8 persen DAU atau DBH atau penerimaan umum APBD yang di gunakan untuk insentif tenaga kesehatan, Vaksinasi Pos Komando tingkat Kelurahan, dan belanja kesehatan lainya, "Pungkasnya.